Perang dan Damai dianggap sebagai salah satu karya paling penting dalam sastra klasik dunia, sekaligus pencapaian sastra terbesar Leo Tolstoy, bersama dengan novelnya yang lain Anna Karenina.

Tolstoy menulis novel tersebut selama enam tahun, dari tahun 1863 hingga 1869. Menurut data sejarah, ia menulis ulang novel tersebut dengan tangan sekitar tujuh kali, dan setiap episodenya lebih dari 26 kali.

Kritikus Rusia N. N. Strakhov menulis: "Dalam karya-karya besar seperti Perang dan Damai, esensi dan pentingnya seni yang sesungguhnya terungkap dengan sangat jelas. Oleh karena itu, Perang dan Damai merupakan batu ujian yang sangat baik bagi semua pemahaman kritis dan estetis, dan sekaligus menjadi batu sandungan bagi semua kebodohan dan kelancangan. Mudah dipahami bahwa bukan Perang dan Damai yang akan dikritik karena kata-kata dan pendapat Anda, tetapi Anda akan dinilai berdasarkan apa yang Anda katakan tentang Perang dan Damai."