Dari tulisan-tulisannya saya melihat Sugeng adalah seorang yang bukan saja peduli dan penuh empati, tapi sekaligus juga seorang yang sangat mencintai negara dan bangsanya. Sikapnya itu menurut saya sangat sesuai dengan prinsip dan kaidah Islam yang menyebut "Hubbul Wathon Minal Iman". Bahwa cinta pada negara adalah sebagian dari iman." Dan saya haqqul yakin, Sugeng adalah seorang yang sangat mencintai negara dan bangsanya.

Maka, membaca buku ini saya mendapat kesan bahwa catatan-catatan budaya yang dikumpulkan penulisnya merupakan catatan-catatan kegelisahannya sebagai seorang warga negara. Catatan-catatan atas keprihatinannya terhadap kondisi bangsa dan negara dimana dia selama ini berkhidmat di dalamnya.

Satu hal yang luar biasa adalah, bahwa meski mengeritik dengan tajam, tapi Sugeng tidak sekalipun mengeluarkan kata-kata bernada "hujatan" atau "cemooh" dalam catatan-catatan yang dibukukannya ini. Da tidak menuduh, tidak mendakwa apalagi mengata-ngatai siapapun, seseorang atau sekelompok orang yang tidak sesuai dengan jalan pikiran dan ide-idenya.

Catatan-catatan ini, menurut saya, adalah sekedar kontrol sosial penulis atas jalannya roda kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selamat membaca!

(Dr. Edi Kusuma, SH, MH)