Sjálfstætt fólk (1934–1935) adalah mahakarya epik oleh penulis Islandia pemenang Hadiah Nobel, Halldór Laxness. Novel ini berlatar di Islandia pada awal abad ke-20 dan menceritakan kisah seorang petani domba miskin bernama Bjartur dari Summerhouses. Setelah bertahun-tahun bekerja keras sebagai buruh untuk melunasi utangnya, Bjartur akhirnya mewujudkan impian seumur hidupnya untuk memiliki tanah sendiri.

Buku ini menyelami obsesi Bjartur terhadap kemandirian mutlak (kebebasan finansial dan spiritual), yang ia yakini hanya dapat dicapai melalui kepemilikan tanah. Kemandirian ini, bagaimanapun, menjadi kekuatan yang merusak, memaksanya untuk membuat pengorbanan yang ekstrem, yang paling utama adalah mengabaikan kebutuhan emosional dan fisik keluarganya—istrinya, anak-anak angkatnya, dan anak kandungnya.

Novel ini adalah eksplorasi yang mendalam tentang hubungan yang rumit antara manusia dan alam, harga kemandirian, dan konflik abadi antara cita-cita individu dan tuntutan komunitas/cinta. Laxness menggunakan Bjartur sebagai simbol perjuangan heroik dan absurd petani Islandia yang terus-menerus melawan kemiskinan, cuaca, dan sistem ekonomi yang kejam. Karya ini adalah kritik sosial yang tajam, sekaligus perayaan terhadap semangat manusia yang tangguh.