Image of Hubungan Intensitas Penggunaan Gawai Dengan Kejadian Computer Vision Syndrome Pada Pelajar Sekolah Menengah Atas Swasta Shafiyyatul Amaliyyah Kota Medan Tahun 2022

Text

Hubungan Intensitas Penggunaan Gawai Dengan Kejadian Computer Vision Syndrome Pada Pelajar Sekolah Menengah Atas Swasta Shafiyyatul Amaliyyah Kota Medan Tahun 2022



Gawai adalah salah satu peranti elektronik yang paling umum digunakan.
Intensitas penggunaan, pencahayaan yang buruk, silau, keerahan layar, masalah penglihatan, dan pengaturan tempat kerja yang tidak tepat merupakan faktor risiko penyebab gangguan penglihatan yang disebut computer vision syndrome. Gangguan ini mencakup sekelompok gejala visual yang muncul dari paparan tampilan layar digital yang lama. Computer vision syndrome merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang dan mempengaruhi produktivitas kerja penggunanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan kejadian computer vision syndrome pada pelajar sekolah menengah atas swasta Shafiyyatul Amaliyyah. Metode: Penelitian ini melibatkan 104 siswa sekolah menengah atas swasta Shafiyyatul Amaliyyah. Merupakan studi deskripitif analitik secara cross sectional dimana pengambilan data dilakukan satu kali untuk setiap sampel pada waktu tertentu. Intensitas penggunaan gawai diukur dengan cara menghitung intensitas penggunaan gawai subjek dalam satuan jam/hari. Kejadian computer vision syndrome diukur melalui kuesioner Computer Vision Symptom Scale-17 (CVSS17). Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji Krusskal walis. Hasil: Distribusi frekuensi tingkat intensitas penggunaan gawai selama 6 jam sebanyak 23 orang (22,1%). Tingkat kejadian computer vision syndrome, didominasi oleh kelompok yang mengalami keluhan sebanyak 103 orang (99%).
Keluhan yang paling banyak timbul didominasi oleh mata lelah sebanyak 98 orang (94,2%).
Distribusi frekuensi tingkat keparahan computer vision syndrome didominasi oleh level 3 sebanyak 39 orang (37,5%). Distribusi frekuensi tingkat keparahan ESF dan ISF computer vision syndrome didominasi oleh ESF level 2 sebanyak 57 orang (54,8%) dan ISF level 1 sebanyak 71 orang (68,2%). Tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai dengan kejadian computer vision syndrome (p=0,992). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai dengan kejadian computer vision syndrome pada pelajar sekolah menengah atas swasta Shafiyyatul Amaliyyah.


Ketersediaan

000989My LibraryTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit : UMSU, Medan.,
Deskripsi Fisik
xiv + 74 hlm; 30 x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
Text Book
Tipe Media
Buku
Tipe Pembawa
Book
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this