Detail Cantuman
Advanced SearchText
Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Harus Kaya
Menggapai kekayaan yang berlimpah merupakan impian setiap orang. Sayangnya, dewasa ini manusia lebih mengagungkan kekayaan materi daripada kekayaan ruhanni. Aa Gym, dalam buku Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Harus Kaya ini, hendak memberikan perspektif alternatif tentang kekayaan yang selama ini cenderung materialistik. Di dalam buah karyanya ini, Aa Gym menegaskan bahwa : Bagi umat islam menjadi kaya adalah sebuah keharusan, jangan hanya sekedar keinginan. Kekayaan adalah sigma dari berbagai komponen. Dengan kata lain, kekayaan tidak berdimensi tunggal (kaya harta), tetapi memiliki dimensi yang luas, yakni kaya ghirah(semangat), kaya input (ilmu, wawasan dan pengalaman), kaya gagasan (ide dan kreativitas), kaya ibadah(amal), kaya hati, dan bonusnya kaya harta. Kekayaan ruhani lebih hakiki dari pada kekayaan materi semata. Setiap muslim wajib menjemput kekayaan materi maupun kekayaan hakiki yang memiliki nilai tambah (added value) Tolok ukur kekayaan adalah keberkahan (bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dunia dan akhirat). Perspektif alternatif tersebut paling tidak dapat memberikan pencerahan (enlightenment) sekaligus memberikan kesadaran baru pada manusia tentang pentingnya meraih kekayaan haikiki.
Ketersediaan
000277 | My Library | Tersedia | |
000278 | My Library | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
155. 25 Gym s
|
Penerbit | Khas MQ : Bandung., 2006 |
Deskripsi Fisik |
180 hlm; 13x19 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-99680-0-3
|
Klasifikasi |
155. 25 Gym s
|
Tipe Isi |
Text Book
|
Tipe Media |
Buku
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Book
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain