Detail Cantuman
Advanced SearchText
Tuhan Pun Berpuasa
Allah begitu sabar terhadap manusia, cinta dan romantisme-Nya tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Allah pun mempunyai rasa "memiliki" terhadap manusia. Dengan setia Allah tetap menerbitkan matahari tanpa peduli apakah manusia mensyukuri atau tidak. Allah tetapi memancarkan cahaya matahari tanpa memperhitungkan berbagi pengkhianatan manusia terhadap-Nya. Allah "Berpuasa" menahan diri dari murka-Nya terhadap manusia. Puasa adalah "milik khusus" di haribaan-Nya. Sampai-sampai Ia mengorbankan diri-Nya seakan-akan Ia butuh sesuatu dari ibada puasa manusia, padahal puasa merupakan proses dasar pembebasan dan penyelamatan manusia atas dirinya sendiri. Cak Nun dengan sangat jernih memandang semua "puasa" dari berbagai sisi yang mampu menjernihkan batin dan mencerahkan pikiran kita.
Ketersediaan
1001094 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
297. 211 Nad t
|
Penerbit | Zaituna : Yogyakarta., 1997 |
Deskripsi Fisik |
xii + 280 hlm ; 19,5 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-9010-01-2
|
Klasifikasi |
297. 211 Nad t
|
Tipe Isi |
Text Book
|
Tipe Media |
Buku
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain