Detail Cantuman
Advanced SearchText
Sengsara Membawa Nikmat
Midun tidak habis pikir. Bagaimana mungkin Kacak penghulu yang kaya raya, bangsawan tinggi kemenakan raja di kampungnya menaruh dendam kepadanya, yang hanya seorang rakyat biasa. Midun merasa tidak melakukan perbuatan yang salah, menyinggung, atau menyakiti orang lain. Ia tidak menyadari, justru kehalusan budi pekerti dan kerendahan hatinya menyebabkan ia begitu disayangi dan dibela oleh orang-orang sekampung, sehingga menerbitkan rasa Kacak.
Tak habis-habisnya Kacak mencari akal untuk menjebak, menyiksa, bahkan menghabisi nyawa orang yang tak disenanginya. Niatnya tak pernah sampai karena penjagaan ayah dan guru silat Midun. Tetapi akhirnya upaya Kacak berhasil juga: Midun dihukum penjara karena kesalahan yang sengaja ditimpakan kepadanya.
Menjadi orang hukuman benar-benar suatu hal. yang tidak pernah dibayangkan oleh Midun. Walaupun demikian, ia mencoba menjalani dengan tabah dan berani. Hari-hari di dalam penjara terasa berat, bahkan masa depan pun tidak jelas. Apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki nasib? Midun memilih untuk tidak menyerah.
Bagaimana selanjutnya perjuangan Midun untuk bertahan hidup? Dapatkah ia mengubah nasibnya yang kurang beruntung?
Dan bagaimana akhir permusuhannya dengan Kacak?
Ketersediaan
1003133 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
808. 956
|
Penerbit | Balai Pustaka : Jakarta., 2002 |
Deskripsi Fisik |
192 hlm ; 20,5 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-407-360-1
|
Klasifikasi |
808. 956 Sal s
|
Tipe Isi |
Text Book
|
Tipe Media |
Buku
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain