Detail Cantuman
Advanced SearchText
Proses Kreatif II
Menulis karya fiksi tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari. Karena itulah tiap sastrawan memiliki cara sendiri-sendiri dalam proses kreatifnya. Dan, tulis Pramoedya Ananta Toer, "... proses kreatif tetap pengalaman pribadi yang sangat pribadi sifatnya. Setiap pengarang akan mempunyai pengalamannya sendiri, sudah terumuskan atau belum."
Sebanyak 12 sastrawan Indonesia terkemuka mengisahkan proses kreatif mereka dalam buku ini - kisah-kisah yang sangat menarik dan inspiratif. Bagaimana Pramoedya menciptakan novel Perburuan dan Keluarga Gerilya? Bagaimana Umar Kayam melahirkan cerpen "Seribu Kunang-Kunang di Manhattan" dan "Bawuk"? Bagaimana Sapardi Djoko Damono menggubah sajak-sajaknya yang manis dan seolah bercerita? Bagaimana Hamsad Rangkuti merangkai cerpen-cerpennya hingga murid kelas lima sekalipun dapat memahaminya? Itulah sebagian kisah yang menarik kita ikuti.
Ketersediaan
1003018 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang
|
---|---|
No. Panggil |
808. 81 Ene p
|
Penerbit | Gramedia : Jakarta., 1984 |
Deskripsi Fisik |
x + 209 hlm ; 20,5 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
808. 81 Ene p
|
Tipe Isi |
Text Book
|
Tipe Media |
Buku
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain