Secara teoritsi-konseptual, masjid adalah pusat kebudayan Islam. Dari tempat suci inilah syair keslamana yang meliputi aspek duniawi-ukhrawi, material-spiritual dimulai. Sayangnya kita terpaksa menelan kenyataan pahit bahwa saat ini masih banyak masjid yang tidak memenuhi fungsinya secara maksimal, atau berfungsi sebagai tempat ibadah. Kalau dibiarkan berlanjut, Islam hanya akan menjelma sebagai suatu sistim peribadatan yang kehilangan daya antisipasi terhadap gejolak terpaan problem duniawi. Saat ini semakin maraknya upaya menghidupkan masjid dengan berbagai pendalaman dan pengalaman ajaran Islam. Tetapi sebagaimana layaknya sebuah proyek, kerja semacam ini perlu adanya manajemen yang profesional. Manajemen semacam inilah yang dikupas tuntas dalam buku ini. Sebuah karya penting penambah khazanah para pemakmur masjid.